Pengantar
Pamor batu akik sebagai batu aji alias jimat sudah lama dikenal orang. Konon, batu ini bisa dijadikan pemikat, penolak bala, obat, sarana kesaktian diri dan sebagainya. “Kekuatan” apa saja sesungguhnya yang tersimpan di balik batu akik ? Di sini ada jawabannya, tapi itu pun terserah Anda mau percaya atau tidak. Penulis hanya sekedar menyampaikan informasi ini sebagai iseng-iseng untuk pengisi waktu luang Anda. Selamat membaca.
Batu akik digandrungi banyak orang rupanya bukan melulu karena keindahannya. Ada juga yang membeli, mengoleksi, merawat, bahkan mati-matian memburunya lantaran mempercayai kekuatan gaib yang tersimpan di dalamnya. Percaya atau tidak, nyatanya memang ada batu akik yang terasa nyes dinginnya saat digenggam. Tidak Cuma itu, ada juga batu akik yang bermuatan magnet, bahkan listrik. Malahan yang bisa melekat erat saat ditempelkan di kaca atau di lidah pun ada.
Inikah, antara lain, yang dimaksudkan dengan “kekuatan” batu akik itu ?
Konon, batu akik yang hendak dijadikan jimat, obat, lambang, atau apapun namanya bukan batu akik sembarang akik. Selain jenisnya tertentu, batu akik itu juga harus asli alias alami. Batu akik sintetis dianggap tidak memiliki kekuatan gaib, karena bikinan manusia.
Sayangnya, menurut orang yang mengaku tahu perihal perakikan, kekuatan gaib itu tidak selalu mendatangkan keberuntungan atau hal-hal positif lainnya. Ada juga batu akik yang “kesaktiannya”, katanya, justru bisa mendatangkan sial bagi pemilik atau pemakainya.
Siapa pun seyogianya harus berhati-hati memilih dengan maksud untuk memiliki lima benda berikut ini untuk dijadikan harta, pusaka, atau klangenan. Kelimanya adalah curigo (keris), turonggo (kuda), Kukilo (burung perkutut), wanito (isteri), dan juga selo alias batu mulia atau batu akik. Soalnya, kelima benda tersebut memiliki katuronggo (ciri atau tanda), baik ciri baik yang membahagiakan maupun ciri yang bisa mencelakakan.
Menurut contoh yang dirujuk dari sahibul riwayat raja-raja Inggris dulu kala, konon ada raja tertentu atau permaisurinya, bahkan keluarga dekat kerajaan yang mengalami kesialan secara mengenaskan gara-gara batu akik. Misalnya, dikudeta dari kedudukannya sebagai raja diraja atau malu hati berat lantaran kalah perang. Ada juga yang meninggal (secara baik-baik) atau karena dihukum mati saat sedang menduduki takhta.
Selidik punya selidik, ternyata para raja yang ditimpa nasib buruk tersebut konon memiliki, menyimpan atau memakai batu akik tertentu. Saat didata tersebutlah sederet jenis “batu sial” yang didakwa sebagai biangkerok. Di antaranya adalah intan windsor dan opal geirsten alias akik Kalimaya.
Dipercaya sejak dulu kala
Khasiat batu akik untuk mengobati bermacam-macam penyakit, sebagai penolak setan atau roh jahat, dan tujuan lain tercatat sejak zaman filsuf kondang seperti Plato, Herodutus, Theopharatus, dan Pliny. Bahkan, dalam catatan dokumentatifnya, filsuf St. Hildegrade yang hidup pada abad XII memberikan petunjuk bagaimana cara menggunakan batu Yacinth alias Yakut, yang di sini (Indonesia pen,) dikenal dengan sebutan Biduri Langit, sebagai penolak bala.
Disebutkan, batu akik tersebut diputar-putarkan di atas sekerat roti. Pada saat yang sama, mulut mesti berkomat-kamit mengucapkan mantra. Selain itu, si pasien diminta menghabiskan roti yang telah dimantrai. Seketika, katanya, sembuhlah dia.
Lain lagi halnya dengan Kaisar Prancis, Napoleon I dan Napoleon III. Mereka berdua, konon, sama-sama mengenakan cincin bermata batu Karnelian alias Akik Kendit sebagai jimat. Dengan cincin ini, menurut cerita dari mulut ke kuping yang beredar di negeri itu, Napoleon I maupun Napoleon III tidak tembus ditombak dan juga tidak mempan ditembak. Namun, ternyata Napoleon III akhirnya terbunuh juga dalam Perang Zulu. Lho, kok bisa ? Sebabnya, masih katanya, karena dia lupa memakai cincin Karneliannya. Owala !
“Keajaiban” itulah yang kemudian mengilhami tentara Hitler. Hampir semua prajurit kemudian melengkapi dirinya dengan akik Badar Besi, yang sesungguhnya berasal dari batuan mineral hematit. Selain akik Badar Besi, ada pula batu aji lain yang juga dipercaya bisa membuat kebal pemakainya. Jimat ini di Indonesia dikenal dengan nama Kul Buntet, suatu fosil kerang yang berisi dan terlapisi mineral Pirit.
Uniknya, di kalangan masyarakat Barat pun – yang sering kita nilai sangat realitis – sejak dahulu sudah berkembang dengan subur kepercayaan akan kekuatan batu akik. Banyak yang menggunakannya sebagai lambang kelahiran, yang dikaitkan dengan keselamatan dan nasib baik seseorang.
Kelahiran pada hari Minggu dilambangkan dengan Topas alias akik Cempaka. Senin dengan Kinyang Es (kristal kuarsa), dan Selasa dengan akik Tirto Merto (Emerald alias Zamrud) atau akik Mirah Delima (rubi). Sementara bayi yang lahir pada hari Rabu sebaiknya dihadiahkan akik Kecubung Asihan (ametis) atau akik Badar Besi (hematit). Kelahiran Kamis dilambangkan dengan akik Kendit (karnelian) atau Nilam (Yakut). Jum’at dengan batu Mata Kucing alias akik Garuda Soca (kristal kuarsa), dan kelahiran pada hari Sabtu dilambangkan lewat batu Pirus (turquis).
Kalau bukan pada hari kelahiran, mereka sering pula merujuk pada pakem astrologi. Seseorang dalam naungan bintang Capricornus (lahir di bulan Januari) disarankan memilih batu permata jenis Garnet. Yang berbintang Aquarius (Februari) lebih memilih Kecubung Asihan. Pisces (Maret) cocoknya Aquamarin atau akik Badar Besi, dan orang berbintang Aries (April) lebih pas memilih Intan atau Kristal Kuarsa. Kalau Anda berbintang Taurus (Mei) –yang ini juga masih katanya- lebih cocok menggunakan Zamrud atau Krisopras.
Sementara Biduri Bulan, konon, paling sesuai untuk yang berbintang Gemini (Juni), akik Mirah Delima atau Karnelian untuk di Cancer (Juli); Peridot atau Sardonik baik bagi sang Leo (Agustus); Virgo (September) pilih Nilam atau Lapis Lazuli saja; Libra (Oktober) pas dengan Opal; Scorpio (November) Topas atau Sitrin; sedangkan Sagitarius (Desember) lebih baik tidak memilih batu akik lain selain Pirus.
Khasiat batu akik untuk mengobati penyakit sudah pula diyakini keampuhannya oleh banyak orang. Cara yang selama ini dipraktekkan, batu akik disentuhkan atau digosok-gosokkan ke bagian tubuh yang sakit. Cara lain lagi, dengan merendamnya beberapa saat dalam air atau cairan lain, kemudian meminumkan air rendaman itu pada si sakit. Yang lebih ekstrim lagi, batu akik dihancurkan hingga menjadi bubuk halus. Nah, puyer akik inilah yang diminumkan. (Hanya saja, cara terakhir ini sangat berisiko. Soalnya, ada batuan atau mineral tertentu yang beracun kalau sampai tertelan).
Kepercayaan semacam ini sesungguhnya tidak hanya meluas di kalangan masyarakat Indonesia dan beberpa negara Asia lainnya. Di Eropa, khususnya Australia dan Amerika Serikat pun merebak. Bahkan, kabarnya di Austria sudah ada satu rumah sakit yang khusus melakukan pengobatan dengan menggunakan batu-batu permata termasuk batu akik. Konon, cukup banyak pasien berdatangan setiap hari. Mereka biasanya dianjurkan mengitari sebuah lemari berisi berbagai jenis batu permata berkhasiat, agar mendapatkan pancaran sinar atau getaran kosmisnya.
Pengobatan menggunakan batu permata ini awalnya berasal dari India. Menurut teori getaran kosmis, dari tubuh setiap orang sesungguhnya terpancar sinar berwarna, yang disebut aura. Kalau seseorang sedang sakit atau tidak enak badan, auranya akan memudar. Agar bisa kembali sehat, pancaran aura orang tersebut harus diperkuat lagi. Untuk itu, ia mesti di-charge, antara lain, menggunakan batu permata tertentu yang getaran warnanya sesuai.
Akik Mirah Delima alias Rubi, misalnya, konon cukup cespleng untuk mengobati penyakit anemia alias kurang darah, tekanan darah rendah, dan rematik. Sementara Koral, yang juga sering disebut Merjan, kabarnya mujarab untuk mengatasi penyakit hati atau lever dan batu empedu. Kusta bisa dienyahkan dengan Nilam atau Safir; asma menggunakan batu permata Tiger’s Eye (mata harimau); kanker – jenis apapun- dapat diganyang dengan batu permata Cat’s Eye (mata kucing); sedangkan penyakit kencing manis alias diabetes bisa dihalau pakai Intan.
Air rendaman Zamrud dipercaya ampuh sebagai obat stop-cret, khususnya untuk menghentikan muntaber. Eksim atau kudisan bisa dirontokkan dengan Nilam atau Safir. Begitu pula dengan derita sakit pinggang. Selain dengan akik Mirah Delima, penyakit jantung, katanya, bisa disembuhkan lewat pancaran aura akik Biduri Delima (Garnet Pirop). Batu Giok berkhasiat dalam pengobatan penyakit ginjal. Penyakit radang paru-paru, konon, bakal hengkang begitu penderita di-charge dengan akik Cinde alias batu permata Malakhit. Sementara kelumpuhan, menurut kepercayaan, bisa disembuhkan lewat akik Mirah Delima.
Selain resep dasar seperti tersebut di atas, banyak tabib di India mempraktekkan resep-resep umum. Mereka biasanya merendam beberapa jenis batu permata sesuai dengan jenis penyakit si pasien dan khasiat batu permatanya ke dalam air. Umumnya merupakan kombinasi antara Zamrud, akik Mirah Delima, Mata Kucing, Koral, Topas, Nilam alias Safir, Pirop, Intan, dan Mutiara. Air rendamannya kemudian dijadikan semacam tonikum yang harus diteguk oleh si pasien.
Tentu saja, batu permata tersebut mesti asli dan alami. Bukan batu permata sintetis yang bikinan manusia atau imitasinya. Biarpun alami, kalau itu bukan batu permata asli aslinya, tapi dari jenis batu permata lain yang diserupakan, ya tetap saja kurang dipercaya kemanjurannya. Katanya lagi, semakin jarang terdapat di alam semakin mencuat khasiatnya.
Akik = Batu Permata ?
Itulah antara lain “kekuatan” yang masih melekat kuat di balik batu akik, sehingga masih cukup banyak orang mempelajari dan kemudian mencarinya. Tentu, lepas dari soal percaya atau tidaknya. Cuma persoalannya kemudian, apa sih sesungguhnya batu akik itu, sampai begitu banyak orang memburunya? Pemburuan batu akik di daerah penulis kini kian “menggila”, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa, semua sudah terserang “demam batu akik.” Adalah Dusun Janggus, Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, dan kawasan PTPN-II Afdeling-II di Sawit Sebrang jadi tempat sasaran perburuan batu akik.
Nah, kembali ke batu akik yang banyak dipertanyakan apa bedanya antara batu akik dengan batu aji?
Menyebut istilah akik atau batu akik, mau tak mau perhatian kita akan tertuju pada batu cincin. Jarang terlintas dalam bayangan bahwa batu atau mineral yang dijadikan mata liontin dan giwang alias kerabu itu adalah batu akik. Sekalipun sebagian memang ada juga berasal dari beragam jenis batu akik.
Menurut Kamus Istilah Geologi yang disusun oleh M.M. Poerbohadiwidjojo, akik berasal dari kata agate atau agat. Yang artinya, sejenis mineral silika (SiO²)- yang lazim disebut Kuarsa Amorf atau Kriptokristalin- berwarna dan berlapis. Warna bisa Cuma satu, bisa pula lebih. Kedudukannya pun bisa beraturan atau tidak beraturan.
Akik yang warnanya dua lapis disebut Oniks, sementara yang multilapis dinamakan Sardoniks. Di lapangan, ditemui adanya dua jenis Oniks, yakni Oniks Silika dan Oniks Karbonat atau Kalsium Karbonat.
Oniks jenis kedua, yang lebih dikenal dengan sebutan Oniks batu gamping atau Oniks Marmer, akhir-akhir ini makin naik daun. Oniks Marmer banyak dijual dalam bentuk kerajinan ukiran maupun perhiasan pajangan, seperti kendi-kendian, vas bunga, penyangga lampu duduk, telur-teluran, patung dan sebagainya. Selain itu ada juga Oniks Marmer yang diasah untuk dijadikan tegel dinding atau lantai, prasasti, maupun Suiseki (“batuseni’).
Jadi, menurut arti yang sesungguhnya, batu akik merupakan bagian kecil saja dari kelompok batu mulia. Untuk menjelaskan duduk soalnya secara jelas, ada baiknya kalau kita tinjau dulu istilah-istilah berikut ini : Batu Mulia, Batu Permata, dan Batu Akik. Ini penting, guna menghindari kesimpangsiuran pengertiasn, terutama kalau kita bicara dengan ahli batu permata (gemologist).
Batu mulia (precious stones) adalah semua jenis batuan –termasuk mineral- yang dimuliakan, baik karena nilai, harga, maupun keindahannya. Yang termasuk batu mulia ini antara lain batu permata (gemstones), batu hias (ornamental stones), dan batu atau mineral koleksi seperti Suiseki serta berbagai jenis mineral dan batuan lainnya. Sementara batu permata sendiri dibedakan atau batu permata mulia (precious gemstone) dan batu permata setengah mulia (semi precious gemstone).
Istilah batu aji mungkin bisa disamakan dengan batu mulia, karena batu aji mengandung makna batu berharga atau mungkin juga batu bertuah. Dalam bahasa Jawa, aji atau pengaji artinya berharga, sedangkan aji atau aji-aji berarti azimat atau sakti. Jadi, pengertian batu akik atau batu aji yang kita kenal sehari-hari sebagai orang awam dan bukan sebagai ahli batu permata hanyalah batu mulia yang termasuk sebagai batu permata.
Hingga kesimpulan gampangnya, pengertian batu akik bukan hanya menyangkut mineral kuarsa amorf yang berwarna, berlapis, dan tidak tembus cahaya, tapi juga semua mineral dan batuan yang tergolong batu permata. Sementara batasan batu permata sendiri adalah semua jenis batuan dan mineral yang dapat diasah dan dibentuk menjadi mata cincin, leontin, bros, giwang atau mata asesori lainnya.
Sebagaimana telah disinggung di atas, batu permata dikelompokkan atau batu permata mulia dan setengah mulia. Batu mulia atau mineral yang termasuk batu permata mulia sangat terbatas, yakni Intan, Korundum (seperti Rubi alias Mirah Delima, Safir alias Nilam); Beril (contohnya Zamrud dan Aquamarin), dan Krisoberil (misalnya Aleksandrit). Adapun batu mulia yang termasuk batu permata setengah mulia cukup banyak, antara lain Felspar (misalnya batu bulan dan Amazonit); Garbet (salahsatunya adalah Pirop); Jade alias batu Giok (baik Nefrit maupun Jadeit); Olivin (seperti Peridot); Kuarsa (diantaranya Ametis, Sitrin, Karnelian, Opal dan Agat); Spinel, Topas Turmalin, Turquis, dan Sirkon.
Menurut Sarno Harjanto, M.Sc -yang ketika itu masih menjabat sebagai Kabag. Mineral Industri dan Batuan Direktorat Sumber Daya Mineral Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral, Departemen Pertambangan dan Energi- sebenarnya pengelompokkan tersebut masih tergolong klasik. Soalnya, Opal kini sudah dimasukkan dalam kelompok batu permata mulia. Di samping itu, masih banyak pula jenis mineral dan batuan yang diperkirakan bisa digolongkan sebagai batu permata setengah mulia. Meskipun kurang baik, tapi kini sudah banyak dikoleksi atau dibuat permata karena keindahannya.
Nama mineral atau batuan asal, nama batu permata atau permata, dan nama dagang, serta julukan atau nama lokal batu permata atau permata sering membingungkan orang awam. Julukan, nama khusus, nama lokal, ataupun sebutannya biasanya muncul berdasarkan warna, tekstur atau motif (pattern), dan ciri-ciri khusus lainnya. Bisa juga lantaran adanya faktor kepercayaan masyarakat di suatu negara atau daerah.
Maka tidak jarang kita jumpai jenis batu permata yang sama mempunyai julukan atau nama khusus berbeda di beberapa daerah. Nah, nama julukan tersebutlah barangkali yang bisa disebut sebagai nama batu akik. Sebagai contoh, Korundum Merah atau yang di Indonesia dikenal dengan sebutan Rubi, di daerah Jawa disebut akik Mirah Delima.
Akik Imitasi dari Plastik
Tidak mudah untuk menilai sebuah batu akik. Karena biasanya tergantung pada rasa, selera, dan kepercayaan, serta mungkin juga kelebihan uang orang yang ingin memilikinya. Di mata orang awam, sebuah batu akik Mirah Delima sebsar butir kacang tanah yang ditukar dengan mobil mewah tentu suatu perbuatan gila-gilaan ! Tetapi, tidak demikian bagi seorang fanatikus akik. Terlebih kalau yang bersangkutan juga mempercayai khasiat akik Mirah Delima yang katanya, bisa membuat kebal.
Seorang ahli batu permata akan bisa dengan mudah menentukan nilai sebuah batu akik berdasarkan klasifikai dan hasil pengujian, antara lain keasliannya (alami), kekerasannya, keindahannya, kelangkahannya, dan kemurniannya.
Batu akik asli tentu lebih mahal daripada akik sintetis, sekalipun yang sintetis kadang-kadang lebih indah. Makin keras sebuah batu akik makin mahal harganya. Demikian pula dengan batu akik yang sudah langka di alam, akan makin tinggi nilainya. Batu akik yang indah, baik karena warna maupun bentuk asahannya, nilainya jelas lebih tinggi. Kalau batu akik itu murni alias tidak bercacat so pasti nilainya juga lebih mahal dibandingkan dengan yang cacat.
Dalam dunia dagang perakikan dikenal adanya batu akik asli alias alami, sintetis, Imitasi, doplet, dan juga triplet. Alasannya sesungguhnya sederhana saja, yakni untuk meraup untung sebanyak-banyaknya, yang ditunjang dengan kemajuan teknologi. Soalnya, dengan beranekaragamnya istilah dalam dunia perakikan, maka kemungkinan untuk mengelabui konsumen menjadi sangat terbuka.
Faktor ini makin memantik minat pengusaha dan pedagang untuk memalsukan batu akik, yakni dengan menyodorkan sintetisnya. Biasanya yang dibuat sintetisnya adalah batu akik yang termasuk batu permata mulia, seperti Intan, Rubi, Safir, Zamrud, Aleksadrit, Aquamarin dan Opal. Batu akik sintetis ini umumnya dibuat dengan meniru sedekat mungkin proses pembentukkannya di alam, yakni melalui proses hidrotermal, penghabluran atau pengkritalan lelehan atau larutan, pengendapan, lantas penguapan.
Seorang ahli batu permata sekalipun tidak akan bisa dengan segera membedakan mana batu akik asli dan mana batu akik sintetis. Soalnya, keduanya punya nilai kimia dan fisik yang sama persis. Bedanya hanya terletak pada isi gelembung di dalamnya, yang dalam istilah gemologi disebut sidik jari (finger print). Mustahil ada batu akik yang bersidik jari sama biarpun dibentuk, diasah, atau diambil dari satu kristal yang sama. Di sinilah letak peran seorang ahli batu permata dalam membuat sertifikat pengujian.
Jadi, kalau Anda menanyakan kepada ahli batu permata, apakah batu akik Anda asli atau sintetis, khususnya yang sudah dalam bentuk batu permata, jangan kelewat berharap ia akan bisa langsung menentukan. Sebelum batu akik itu diuji di laboratotrium gemologi, ia belum bisa menjawab secara pasti, apalagi sampai memberikan sertifikat.
Beda dengan batu akik imitasi. Akik jenis ini paling mudah dikenal dan diuji dengan cara yang sangat sederhana, misalnya digores, dibakar, atau ditetesi larutan asam. Batu akik imitasi bisa dibuat dari mineral alam, mineral sintetis, maupun plastik. Umumnya batu akik yang dibuat imitasinya adalah yang tergolong batu permata mulia. Tapi, yang dimitasikan itu kadang juga semua jenis batu permata yang menarik, misalnya karena warnanya, kilapnya, teksturnya dan sebagainya.
Di samping ukuran atau berat –yang disebutkan dengan nilai karat-, warna dan kejernihan, bentuk asahan juga ikut menentukan nilai sebuah batu akik. Makin rumit bentuk asahannya, makin tinggi nilai atau harganya. Pada dasarnya asahan batu akik hanya dibedakan atas dua bentuk, yakni bentuk normal dan bentuk berjenjang. Baru kemudian keduanya berkembang menjadi berbagai variasi bentuk. Bentuk asahan normal biasanya dilakukan terhadap batu akik tidak tembus cahaya, sedangkan asahan berjenjang pada batu akik tembus cahaya.
Beberapa contoh bentuk asahan normal batu akik yang telah berkembang adalah Baroki (asahan guling), beberapa bentuk kabusan (Kabocon), dan bentuk-bentuk Fansi. Sementara beragam bentuk asahan yang tergolong ke dalam bentuk berjenjang (Fasit) antara lain bentuk asahan Baket, Emerald, Berlian Mawar, Berlian Raja, Berlian Gunting, markis, Pendelop, dan Briolit. Kadang, nama bentuk asahan Fasit ini di pasaran berubah menjadi nama permata, seperti cincin berlian, giwang markis, leontin pendelop atau briolit.
Awas, mahal tapi palsu !
Yang namanya batu akik utama biasanya banyak diburu orang, sekalipun harganya minta ampun. Inilah agaknya yang merangsang para pengecoh untuk memproduksi akik aspal, yang katanya asli tapi sesungguhnya palsu. Caranya, dengan membuat sintetisnya atau mengimitasikannya dengan batu permata alam yang diserupakan melalui proses tertentu.
Mirah Delima (Rubi) imitasi biasanya dibuat dari Spinel Merah (rubi balas) atau Garnet Merah (rubelit). Sulit sekali dibedakan mana asli dan yang aspal, kecuali kalau dilihat di bawah spectrometer.Rubi asli Nampak berpita hitam dua utas di atas warna dasar biru dan tiga pita hitam di atas merah. Rubi balas berpita hitam tiga utas di atas warna merah –pita pertama dan kedua berdekatan- tapi pada warna biru tidak terdapat pita.
Begitu pun dengan Nilam (Safir). Imitasi atau sintetisnya biasanya dibuat dari Spinel Biru sintetis. Di bawah spectrometer, afir alam yang asli Nampak berpita hitamtajam tiga utas di atas warna dasar biru. Sementara tanda ini tidak ditemukan dalam Safir sintetis. Indeks bias dan BJ (berat jenis) Safir asli dan aspal pun bisa dibedakan.
Toko-toko permata di Singapura cukup banyak yang menjual Zamrud (emerald) aspal. Antara lain Zamrud imitasi dari mineral Garnet Merah yang diberi dasar kaca hijau, yang disebut doblet, Atau, mineral Beril yang hanya dilapis sedikit bagian atasnya dengan Zamrud. Ada lagi Soude Emerald, yang terdiri atas dua keeping Kristal atau Beril bening yang disemen dengan selipan warna hijau. Sementara Emerald India sebenarnya adalah kuarsa retak yang diwarnai hijau. Begitu juga dengan Emerald Brazil,batu permata ini Cuma sebuah Turmalin Hijau.
Lewat proses khusus, Zamrud sintetis atau imitasi banyak juga yang dibuat dari mineral Hidenit, Dioposit, dan Kornerupin. Bahkan, menurut Sarno Harjanto, M.Sc (ketika itu masih menjabat sebagai Kabag Mineral Industri dan Batuan Direktorat Sumber Daya Mineral, Ditjen Geologi dan Sumber Daya Mineral), batu-batu permata sintetis pengganti Intan pun sering dijadikan Zamrud aspal, seperti Rutil Titanium dan Fabulit (strontium titanat). Hanya Soude Emerald yang bias dideteksi secara awam. Kalau batu permata tersebut dicelupkan ke dalam cairan,misalnya air, akan nampak garis berwarna gelap, bahkan kepingannya bisa terlepas!
Terkait dengan hal di atas, penulis pernah mendapatkan hadiah cincin emas bermata Zamrud hijau muda dari seorang teman, saat penulis berkunjung ke Sorong, Papua. Ceritanya begini, karena cincin tersebut sudah lama penulis pakai sehingga kotor, maka penulis merendam cincin tersebut di dalam air deterjen agar cepat bersih ketika disikat. Cincin Zamrud itu memang bersih termasuk emasnya, tapi Zamrud yang berwarna hijau tersebut jadi berubah warnanya menjadi putih bening dan banyak retakan halusnya, mirip Kinyang es. Artinya, Zamrud itu palsu.
Makin pekat warna biru akik Tirto Merto (Akuamarin) makin tinggi nilainya. Makanya, banyak orang mencari akal menaikkan derajat kebiruannya itu lewat pemanasan. Batu permata ini tidak ada sintetisnya, tapi imitasinya lumayan banyak, terutama Topas dan Turmalin hijau kebiruan atau biru kehijauan. Di bawah filter emerald, batu permata Akuamarin asli kelihatan hijau, tapi akuamarin aspal dari Topas dan Turmalin Nampak merah.
Batu Selendrit (aleksandrit) berharga lumayan mahal, juga termasuk batu permata yang banyak disintetiskan dan diimitasikan. Umumnya dibuat dari mineral Korundum sintetis yang diwarnai sehingga mirip Aleksandrit asli. Cuma, yang sintetis ini secara visual kelihatan biru keunguan di bawah cahaya lampu. Sementara yang asli bisa melekat saat ditempelkan di kaca.
Waspadalah saat membeli Intan. Soalnya, tidak sedikit Intan imitasi yang beredar di pasaran. Di antaranya yang terbuat dari Yakut (sirkon) bening. Ironisnya, Intan aspal ini justru lebih gemerlapan dari yang asli ! Topas pun sering dijadikan Intan aspal. Cara membedakannya, kalau dilihat dengan menggunakan kaca pembesar, fasit paviliun intan aspal yang terbuat dari yakut terlihat rangkap. Sementara intan aspal asal topas tidak bias menempel di sabuk yang berlemak sebagaimana intan asli.
Kalau Anda ingin batu permata asli yang relatip murah, maka saran penulis, cintailah batu akik dalam negeri khususnya yang berasal dari Dusun-I Janggus di Desa Lubuk Kertang, Kecamatan Brandan Barat, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Sebab, batu akik Janggus adalah jenis batu akik yang terbaik di Indonesia, selain motifnya tidak ada duanya, juga kekerasannya/nilai keras (hardheid) rata-rata berada di atas 5,5 Mohs.
Bagi Anda yang ingin mengoleksi atau membeli batu akik Janggus, silahkan berkunjung ke Pengrajin Batu Aji “ Permata A.Yani” seperti alamat dalam foto di atas atau dapat menghubungi sdr. Yetno (owner/pemilik) melalui telpon selura nomor 8012 6557 929
Data dari berbagai sumber
Trimakasih ilmunya
Sama-sama. Semoga ada manfaatnya bagi Anda dan pembaca lainnya.
Aslkm bg makasih atas info nya,insya allah kalau ada waktu mampir kesana.alamat dan no tlp masih yg lama kan.
terima kasih
Terima kasih atas perhatiannya. Masih tetap yang lama, Andy.
blog yg mantap
terikasih
Terima kasih kembali atas support nya.
waaah mantaf infonya gan, detil banget, izin copas gan buat dokumen pribadi
Memang semua tulisan yang ada di blog ini untuk informasi kepada para pembaca sekalian. Silahkan di copas, asal disebutkan sumbernya.
Nice share…
Thanks
wah terimakasih sharingnya pak, sedikit banyak mmenambah wawasan saya yang awam batu-batuan 😀
Terima kasih juga atas perhatian Anda. Tujuan saya menerbitkan tulisan ini memang untuk berbagi pengetahuan mengenai batu akik dan sejenis. Semoga bermanfaat untuk Anda dan rekan-rekan pecinta batu akik lainnya.
Ulasan yg lengkap, terimakasih atas ilmunya….mpu.
Terima kasih kembali atas perhatiannya.
Trima kasi ilmunya bang,tapi abng jg lupa bahas jamrud kalimantan kita. Sama akik sungai dareh yg skrng lg naik daun
Bukan lupa, tapi saya tidak mempunyai refrensi khusus untuk Jamrud Kalimantan dan Akik Sungai Dareh (yang ini sudah saya lihat, teman saya ada memakai jenis akik ini). Trims atas infonya.
Kalau saya Untuk mengetahui Batu Akik yang berenergi positif adalah dengan cara menatap batu tersebut dan ucapkan lafaz Allah, Subhanallah, Lailahailaulah, Alhamdulilah. kemuadian setelah mengucapkannya maka lihat nafas kita kemana keluar, berhenti, atau Kedalam. bila napas berhenti berarti Kosong (Netral) bila nafas keluar berarti negatif, bila nafas masuk kedalam berarti Positif. nah tinggal ambil mana yang mau dipakai batu positif atau negatif.
Terima kasih atas informasi tambahannya. Semoga komen ini dapat dibaca oleh para pecinta batu akik di mana saja berada.
pak mohon pencerahan bagaimana membedakan kecubung wulung dengan wulung tanduk pak, terima kasih.
Kecubung Wulung warna hitamnya cerah. Sedangkan Kecubung Wulung Tanduk warnanya agak buram.
WAHHHH JD PINGIN MAIN DAN BELAJAR DI TABUHAN NICHHH……BOLEH NGGAK PAK
Silahkan…..Kebetulan sdr. Yetno adalah instruktur pengrajin batu permata utk tingkat Provinsi Sumatera Utara.
slmt siang P.Freddy…….saya mau tanya kalau batu akik darah (karneool)yang asli seperti apa?dan ruby mirah seperti apa ciri”nya?mohon info kalau mau beli yang asli dan bs dipertannggung jawabkan keasliannya dimana?ym:irputa@yahoo.co.id .matur nuwun
Berbicara mengenai Batu Mirah atau Ruby adalah batu tergolong Curundum mineral (Korund), yang asli kerasnya 9 mohn, berat jenisnya berkisar antara 3,99-4,0. Jika disinarkan dengan cahaya 1 wat ultraviolet batu itu akan bercahaya pijar, dan jika dipanaskan sampai 1000 derajat celsius, arna merah darah batu itu menjadi merah muda dan setelah dingin lalu menjadi merah seperti sediakala. Sesungguhnya warnah merah itu terdiri dari unsur alumina (aluminium) dengan campuran zuurstof (zat asam) (A2 03).
Belilah di toko permata yang memiliki sertifikat dari International Gemological Laboratory (IGL) yang ada di Jakarta.
Demikian sekilas info dari saya.
Salam akik ,kenalkn saya driko kolektor akik dan suiseki terbesar di rimba sumatera sekarang sedang bnyak akik indah dan langka dtmpa saya hub 085376170893
Salam Akik. Terima kasih atas infonya. Sebagai informasi, bahwa di Facebook ada ada banyak group Suiseki dan Batu Akik, di antaranya Suiseki King Aceh. Kalau berkenan, silahkan bergabung di situ. Untuk promosi dan menjualnya. Maaf baru sempat dibalas komennya.
terima kasih keren sekali,salam kenal dari aceh
Terima kasih kembali dan salam kenal juga.
p freddy, bolehkah sya copas infonya,, untuk di share di grup sya… 🙂
terimakasih
Silahkan. Asli disebutkan sumbernya.
Izin copas gan, buat info d grup sya. Bolehkah? 🙂
Silahkan….asal dicamtumkan sumbernya.
mantap deh, dari kepri
Trims Yendra.
Info yang sangat menarik.
Apa ada bahan batu dari Langkat yang seperti Panca Warna Garut (merahnya joss) ?
Kalau ada, apa saya bisa pesan sebuah sampel-nya (08127200870) ?
Terima kasih.
Waduh…..batu pancawarna sekarang sdh sulit didapati di kawasan Janggus, namun demikian coba anda hubungi pak Yetno sesuai nomor HP yang terlampir. Siapa tau dia ada menyimpan koleksi lama batu pancawarna.
salam sejahtra kepada bapak fredy, saya seorang pengemar batu. Bolehkah saya berkunjung ke langkat sumut untuk melihat koleksi batu bapak?
Silahkan saja berkunjung ke Janggus sesuai dengan alamat yg tercantum di dalam artikel ini. Koleksi saya sudah tidak ada.
triamakasih bapak,jadi nambah ilmu nih
Sama2
Salam kenal pak Freddy, nice info & sangat detail penjelasannya. Saya mau tanya pak kalau ingin membeli batu mulia jenis topas apakah bisa dengan pak Yetno atau beliau hanya melayani jual batu akik janggus saja ? Terima kasih
Salam kenal kembali. Pak Yetno melayani org yg ingin mengasah bahan baku batu akik utk dijadikan mata cincin dll. Selain itu dia juga menjual bata akik yg berasal dari Janggus.
Pak Freddy no telpon pak Yetno tidak bisa dihubungi apakah ada no yang lain? Terima kasih
Salam hormat Pak Fredd… Saya senang sekali membaca artikel di atas. Benar2 menambah wawasan saya ttg seluk beluk per-akik-an hehehe… kebetulan sejak kecil saya sudah gemar hunting batu2an, dan saat ini kebetulan saya bertugas di Aceh Selatan yg mana banyak terdapat sentra batu mulia. Hobi masa kecil itu seakan mulai mengisi kembali waktu2 senggang saya 🙂 Semoga Pak Fredd (maaf ya kalau panggilannya kurang berkenan) tetap sehat dan bersemangat untuk berbagi informasi seperti artikel di atas. Terima kasih.
Fabian, terima kasih atas komen dan perhatiannya.
sy di beri batu oleh ayah sy. ktanya batu dri kali mantan, dia dapat kan dari suku dayak. ayah sy ingn sy memakai nya. awal nya sy tidak suka. stelah baca blog ini sy mau coba. kira2 batuu putih bening sperti embun. aapa nama batu itu ?
Singgih, kalau dari Kalimantan biasanya adalah Intan kalau bukan Kinyang.
pak Fredi, saya ingin bertanya apakah deposit batu akik didaerah lubuk janggus masih melimpah, sy tertarik sekali untuk berburu di lokasi itu.. terima kasih
Yudi Hidayat, kondisi saat ini sudah berkurang. Soalnya sudah puluhan tahun diambil orang dari berbagai daerah termasuk dari Jakarta dan Aceh.
Mau tanya soal batu paparaca,,,
Agung, saya tidak punya refrensi tentang batu itu.
Mau tanya soal batu paparaca,,, masih koleksi kah?? Kalo jual berapa duit??
agunksetia1@gmail.com
Waduh, saya tidak punya tu Agung.
Makasih banyak Pak … bisa tambahan ilmu pengetahuan dan bermanfaat
Sama-sama Arfan.
tris atas ilmunya yang sangat berharga….
Sama-sama Teddi.
pak blh mnt nomer teleponnya pak.,soalnya saya mau pesan batu mulianya yg aquamarin pak,..
Maaf Mufid, di Janggus tidak ada batu permata jenis aquamarin. Yang ada hanya jenis batu akik.
kira kira brp y pak harga batu aquamarin,kinyang es,dan badar besi yg asli brsertifikat d bapak freddy.??
Mufid, untuk batu kinyang es dan badar besi sudah jarang ditemukan di Janggus.
Bang, Fred.. Aku juga pernah jadi orang Brandan nih, Paluh Tabuhan tempatnya Pengrajin Batu A.Yani itu dimana ya? apa dekat Simpang Susu atau sebelum Batu Seratus (desa Paya Tampak)?… Ok’ bang terimakasih atas informasi wawasan Gemstonenya. Memang kalau dulu kami kenal Batu (Akik) Janggus, tempat galian pasir kasa bahan piring duralex. Sekarang ini lagi maraknya Akik Janggus dari wilayah Aceh. Salam dari saya bang.
Trace Nokay, masuk dari simpang Batu 100 (ada masjid) terus masuk sampai depan kantor Desa Lubuk Kertang. Tanyakan di situ pasti mereka akan menujukkan tempat alm. Amat Yani yg kini dikelola oleh menantunya bernama Yetno.
Isi majalah banyak memberi pengetahuan baru buat saya,, thank u… Mau tanya saya punya batu tak berserat ( bening ) warna dasar hitam kehijauan tapi kalau kena cahaya seperti ungu pa kelabu gitu,, apakah batu itu jenis aquamarine,, karna banyak yg bilang itu batu obsedion,, mohon dibalas..
Menurut sepengetahuan saya, apa yang Anda ceritakan itu adalah batu jenis kecubung ada di Samarinda-Kalimantan. Demikian sekilas info dari saya.
Bagi pin bb nya donk
Ardie, hp saya tidak punya nomer pin.
iya terkadang antara kinyang dan intan jika orang awam sulit untuk membedakan nya
Betul sekali.
Trimakasih Pak..mantap semua koleksi batunya. jadi kepengen nyarinya.
Assalamu’alaikum pak Freddy,
Terima kasih atas artikelnya yg sgt berguna.
saya tertarik dengan batu teratai janggus.
oh iya pak, nomer yg bpk berikan di atas blm ada balasan. apakah sudah ganti nomer lain ya?
sekali lagi terima kasih.
salam perbatuan!
Wa’alaikumsalam, Sama-sama Yudi Aza. Nomernya masih tetap yg lama koq.
Ping balik: batu akik esShare Free Kawazone | Share Free Kawazone
Ping balik: batu akik dari garutShare Free Kawazone | Share Free Kawazone
Ping balik: batu akik kecubung tandukShare Free Kawazone | Share Free Kawazone
Mantap Pak Freddy.., hamdalah jd nambah wawasan saya
🙂
izin share blh ya pak 🙂
Terima kasih Iqbal. Silahkan, asal disebutkan sumbernya.
blog nya sangat bermanfaat bagi penelitian skripsi saya pak. terima kasih banyak :))
Terima kasih atas atensinya Windy Yosepine Siregar. Semoga isi yang terkandung dalam blog ini dapat jadi acuan Anda.
Ping balik: Jual Batu Cincin Samarinda | Kumpulan Info Batu Akik Terupdate
Ping balik: Mineral Batu Hijau Garut | Kumpulan Semua Info
Ping balik: Batu Cincin Yang Sedang Naik Daun | Kumpulan Semua Info
kami sangat tertarik dengan rubik anda yang hebat lanjutkan!!!!
saya jadi tahu banyak!!!
Terima kasih Henandri. Ternyata tulisan saya itu ada manfaatnya bagi Anda.
saya punya satu batu yang cukup fantastis saya tidak tahu jenisnya batu saya itu mirip jadeite atu apalah tapi keras sekali berkilau seperti berlian batu apakah itu pak?
Henandri, karena saya tidak melihat foto atau batu tersebut, maka saya hanya bisa menduga kemungkinan itu adalah blue diamond.